Fahamanini dikenali di kalangan ahli antropologi (kajian manusia) sebagai fahaman determinisme (atau penentuan) budaya Haji Kassim menjelaskan perkataan sastera berasal daripada kata dalam bahasa Sanskrit, iaitu shastera yang bererti kitab suci, seni cerita atau cerita ctu 551: pengaruh islam dalam bidang sosio - budaya masyarakat melayu di
Ceramah Singkat Yang Dikenal oleh HatiFitrah Kebaikan di Dalam HatiSebab Kerusakan HatiMakna Ma’ruf dan MunkarVideo Ceramah Singkat Yang Dikenal oleh Hati Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat yang diberikan-Nya kepada kita yaitu kemudahan untuk mempelajari, memahami, dan mengamalkan Islam. Serta kemudahan untuk mengusahakan sebab-sebab yang memperbaiki keimanan dan ketakwaan di dalam hati kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia di atas fitrah yang cenderung kepada tauhid, kebenaran, dan kebaikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman; فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah.” QS. Ar-Rum[30] 30 Hanif itu merupakan fitrah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Dia ciptakan manusia di atas fitrah itu. Tidak ada perubahan dalam fitrah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman; وَإِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ “Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan lurus. Kemudian syaithan mendatangi mereka dan memalingkan mereka dari agamanya.” HR. Muslim No. 2865A Fitrah Kebaikan di Dalam Hati Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Keadaan ini merupakan kabar gembira bagi kita. Bahwa secara asal, potensi hati kita lebih dekat dengan mengenal kebenaran, lebih mudah untuk diajak kepada tauhid, dan lebih dekat dengan keimanan yang benar. Sedangkan penyimpangan-penyimpangan itu kemudian datangnya sebagai pendatang baru. Adapun lurus mengikuti agama Allah Subhanahu wa Ta’ala, cenderung kepada tauhid, ini merupakan asal yang sudah ada potensinya dalam hati kita sejak kita dilahirkan di dunia ini. Makanya, upaya untuk mengembalikan diri kita kepada iman yang benar itu adalah perkara yang mudah. Apalagi dengan petunjuk Islam yang jelas yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sesuai dengan keadaan hati dan fitrah manusia. Ini akan mempermudah keadaan tersebut. Seandainya syaithan tidak menghalangi kita, tidak mengotori hati kita, kita akan mudah mengenal kebenaran. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda; استفت قلبك، الْبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إلَيْهِ النَّفْسُ، وَاطْمَأَنَّ إلَيْهِ الْقَلْبُ، “’Mintalah fatwa kepada hatimu. Kebajikan itu adalah apa-apa yang menentramkan jiwa dan menenangkan hati,” HR. Ahmad dalam Arba’in An Nawawi hadits ke-27 Ini menggambarkan bahwa hati itu kalau benar, iman itu kalau benar, kebaikan itu bisa kita ambil dari hati. Tinggal bertanya kepada hati. Apa yang tenang, kita lakukan. Lalu apa yang rasanya tentram dan damai, kita kerjakan. Itulah kebaikan. Tapi ini tentu berlaku bagi orang-orang yang imannya benar dan hatinya bersih. Kemudian dari dalil hadits ini, para ulama mengambil kesimpulan. Seperti Imam Ibnu Rajab Al Hanbali dalam kitab Jami’ul Ulum Wal Hikam mengambil kesimpulan bahwa kebenaran itu memang asal yang telah ada pada hati manusia. Sedangkan keburukan dan penyimpangan itu datangnya kemudian/ belakangan. Syaithan menyusupkannya ke dalam hati kita. Sebab Kerusakan Hati Makanya kerusakan hati adalah ketika dia tidak bisa mengenali kebaikan sebagai kebaikan. Dan tidak mengingkari kemunkaran sebagai keburukan. Dalam sebuah atsar, Ibnul Qayyim rahimahullahu ta’ala menukil perkataan sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu yang mengatakan; هَلَكَ من لا يكن له قلب يعرف به معروفا و يمكر به منكرا. “Binasalah orang yang tidak punya hati yang dengan hatinya dia bisa mengenali kebaikan sebagai kebaikan dan keburukan sebagai keburukan.” Kitab Ighatsatul Lahfan, 1/20 Oleh karena itu ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Mengenali kebenaran, menerimanya, memahami, dan mudah mengamalkannya adalah asal yang ada pada hati manusia. Keburukan datangnya kemudian. Keburukan yang dibisikkan oleh syaithan merupakan pendatang baru. Maka ini adalah kabar gembira bagi kita. Kalau ingin memperbaiki diri itu mudah. Asal kita belajar pemahaman agama yang benar dan kita dekatkan hati kita dengan keindahan agama. Bacalah Al-Qur’an dengan merenungkan isinya, ucapkan dzikir-dzikir yang disyariatkan dengan merenungi kandungannya. Maka hati kita akan terbuka kembali kepada fitrah asalnya. Akan mudah menerima hal tersebut, dan akan tenang dengannya. Inilah asal yang ada pada hati manusia. Makna Ma’ruf dan Munkar Oleh karena itulah, ketika Islam mengartikan istilah al-ma’ruf dengan kebaikan. Amar ma’ruf nahi munkar; memerintahkan kepada yang baik dan melarang dari keburukan. Al-ma’ruf secara bahasa artinya adalah yang dikenal. Tapi mengapa kita terjemahkan dengan kebaikan/ memerintahkan kepada kebaikan? Maksudnya dikenal dengan kebaikan adalah dikenal oleh hati. Munkar secara bahasa artinya bukanlah keburukan, tetapi yang asing tidak dikenal. Mengapa kita terjemahkan kemunkaran dengan keburukan? Karena pada asalnya, hati manusia tidak mengenalnya. Makanya Nabi Ibrahim alaihissalam dalam Al-Qur’an ketika datang malaikat yang bertamu ke rumah beliau, beliau mengucapkan; سَلَٰمٌ قَوْمٌ مُّنكَرُونَ “Salaamun kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal”QS. Az-Zariyat[51] 25 Munkar di sini bukan berarti kaum yang jelek. Maksudnya kaum yang saya tidak kenal, yang asing bagi saya. Ini artinya munkar secara bahasa. Kita artikan keburukan itu karena memang asalnya hati kita tidak mengenal keburukan. Maka kalau kita ingin kembali kepada Islam, belajarlah Islam yang benar. Di situlah kita dapatkan hati kita akan tenang dan akan hilang semua kegundahan dan kekalutan yang selama ini menimpanya. Maha Benar Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berfirman; الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” QS. Ar-Ra’d[13] 28 Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mudahkan ini bagi kita semua. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memudahkan bagi kita petunjuk-Nya untuk memperbaiki diri dan kembali kepada keimanan yang benar. Yang merupakan sebab ketenangan dan kedamaian jiwa kita yang sesungguhnya. Video Ceramah Singkat Yang Dikenal oleh Hati Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang ceramah singkat “Yang Dikenal Oleh Hati” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..
Membedakanyang Baik dan Jahat serta Meredam Nafsu Keinginan - Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia adalah organisasi global yang bertujuan memberikan pelayanan dan bakti sosial bagi masyarakat dengan berpegang dengan ajaran cinta kasih dari Master Cheng Yen

ilustrasi ceramah ramadhan, sumber gambar merupakan cara menyampaikan ajaran islam yang dilakukan oleh seorang da’i secara singkat dan padat makna. Dikutip dari buku Merenung Sampai Mati oleh Prie 2004154, ceramah dapat menjadi media dakwah yang tidak bisa dianggap remeh. Sebagai kaum muslimin, tentu kita perlu mendengar ceramah yang menyentuh hati untuk siraman rohani. Jika Anda termasuk da’i yang sedang mencari kumpulan ceramah ramadhan yang menyentuh hati, maka Anda telah berada pada artikel yang kesempatan kali ini, kami akan membagikan informasi mengenai kumpulan ceramah ramadhan yang menyentuh hati. Seperti apa penjelasannya? Simak pemaparan di bawah iniKumpulan Ceramah Ramadhan1. Keberkahan Bulan RamadhanMateri ceramah yang pertama yaitu tentang keberkahan bulan ramadhan. Seluruh umat muslim perlu mengetahui betapa besarnya kebajikan yang terkandung dalam bulan suci tersebut. Ketika bulan ramadhan telah hadir, maka rahmat Allah kepada para hamba-Nya diturunkan dengan sebesar-besarnya. Sehingga, tentu materi ceramah ini dapat menjadi topik yang sangat menarik dan menyentuh hati para Pentingnya Berbakti kepada Orang TuaSebagai seorang anak, tentu kita harus selalu berbakti kepada orang tua. Fenomena zaman sekarang memperlihatkan telah banyak anak yang berani dan membangkang terhadap orang tuanya. Oleh karena itu, ramadhan kali ini merupakan waktu yang tepat bagi Anda untuk menyampaikan nasehat atau ceramah tentang pentingnya berbakti kepada orang tua. Dengan begitu, hal ini diharapkan dapat membuka mata dan hati setiap umat muslim yang mendengarkan ceramah dari Menyiapkan Diri untuk KematianSeperti yang kita tahu, kematian merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Setiap makhluk hidup yang bernyawa pasti akan mengalami kematian yang entah kapan hal tersebut akan terjadi. Meskipun tahu bahwa setiap makhluk akan mati, akan tetapi masih banyak orang yang menjalani hidup seakan-akan mereka tidak akan mati. Artinya, mereka menjalani hidup tanpa menyiapkan bekal sebaik mungkin untuk kehidupan di akherat Menjadi Manusia TerbaikAllah Ta’ala berfirman “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan dia berkata; sungguh aku termasuk orang-orang muslim QS. Fusilat 33Menjadi manusia terbaik bukan hanya diukur dengan seberapa banyak ilmu yang dimiliki, tetapi lebih dari itu, seberapa bermanfaatkah ilmu yang dia miliki untuk orang lain? Orang yang memiliki sedikit ilmu lalu ia mengamalkannya dan mendakwahkannya lebih baik daripada orang yang memiliki banyak ilmu namun tidak mengamalkannya. Orang yang telah mengetahui satu huruf dari al-Quran, lalu mengajarkannya kepada anak-anaknya, keluarganya, dan masyarakat, maka ia telah menjadi manusia terbaik. Ia telah memberikan banyak manfaat dari ilmu yang telah didapatkan, bukan hanya untuk diri sendri, tapi juga orang lain Kumpulan Kultum Ramadhan Berkaca Pada Jiwa 2, Prito Windiarto dan Taupiq Hidayat – 2021Oleh karena itu, materi ceramah yang dapat Anda angkat untuk bulan ramadhan ini yaitu tentang pentingnya menyiapkan diri untuk kematian. Dengan begitu, harapannya adalah setiap jamaah yang mendengarkan ceramah tersebut dapat lebih sungguh-sungguh dalam mengingat kematian dan mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal dia penjelasan mengenai kumpulan ceramah ramadhan yang menyentuh hati. Pastinya, contoh topik ceramah yang telah dijelaskan di atas adalah topik yang paling baik untuk disampaikan di bulan suci ini. Semoga Anda dapat memberikan pencerahan bagi para jamaah Anda. Aamiin ya robbal alamiin.

\n ceramah tentang hati manusia
BolehBaca: Teks Ceramah Tentang Ibu yang Mulai Menua. Dalam Quran, Allah menyebut manusia dengan beragam istilah. Di antaranya adalah bani Adam (disebutkan tujuh kali), al-insan (sebanyak 65 kali), An-naas (sebanyak 241 kali), Al-ins (se banyak 18 kali), dan Basyar (sebanyak 35 kali).
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 5IREx7-wTIC3BKas9xM2vyuSWL42p5aBRWbw0h6EzcmgFsbhaZ9WJw==
Padaakhirnya setelah wafat, Umar juga dimakamkan di samping makam Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash Shiddiq. Betapa Allah SWT maha membolak-balikkan hati manusia. Berdoa kita kepada Allah SWT agar
RoomPI - Ceramah singkat kali ini akan membahas Tentang 5 Penyebab Rusaknya Hati Manusia Ceramah singkat tentang 5 Penyebab Rusaknya Hati Manusia ini disediakan dalam bentuk teks beserta struktur ceramahnya. Sehingga mudah untuk dibawakan ketika belajar berdakwah. Selain itu juga isi dari ceramah singkat Tentang 5 Penyebab Rusaknya Hati Manusia ini juga sebagai pengingat diri. Baca Juga Ceramah Singkat Tentang Makruh Hukumnya Sholat di Masjid yang Dibangun Diatas Kubur Berikut Teks Ceramah Singkat Tentang 5 Penyebab Rusaknya Hati Manusia, yang dilansir dari laman Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. Yang Maha Kaya Sholawat serta salam marilah kita curah limoahkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad Saw. Kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya. Aamiin. Hadirin yang saya hormati Ketika penyakit hati ini hinggap dalam sifat manusia, sudah barang tentu hal negatiflah yang akan diterima. Seseorang bila sudah rusak hatinya, tidak akan lagi mengingat Allah SWT, dan cenderung meninggalkan kewajiban. Serta melanggar larangan dari Allah SWT. Ada penyebab di Mana manusia Rusak Hatinya. Setidaknya ada 5 Penyebab Rusaknya Hati yang akan dinabahas saat ini Baca Juga Teks Ceramah Singkat Tentang Kebersihan, Cocok untuk Acara Pendidikan 1. Bergaya Hidup Mewah Bergaya hidup mewah adalah salah satu penyebab rusaknya hati. Bergaya hidup mewah adalah kebiasaan orang zalim di sepanjang zaman. Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Hud ayat 116, وَاتَّبَعَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مَآ اُتْرِفُوْا فِيْهِ وَكَانُوْا مُجْرِمِيْنَ “Dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan dan kemewahan. Dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.” 2. Sifat Munafik Ibnu Abi Mulaikah rahimahullah berkata, sebagaimana termaktub dalam kitab Shahih al-Bukhari jilid 1 halaman 18, “Aku mengenal tiga puluh orang dari sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Semuanya sangat mengkhawatirkan jika diri mereka terdapat sifat munafik.” Mengapa para sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam begitu takut dengan sifat munafik? Karena sifat munafik ini akan melahirkan banyak sekali sifat-sifat buruk dalam diri seseorang. 3. Menuruti Hawa Nafsu dan Syahwat menuruti hawa nafsu dan syahwat melebihi batas kadarnya ternyata menjadi penyebab rusaknya hati seseorang. Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat al-Kahfi ayat 28, وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا “Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.” 4. Ambisi Kekuasaan 5. Cinta Dunia Cinta dunia adalah sebab seseorang terjatuh dalam kekafiran. Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat an-Nahl ayat 106 dan 107, … وَلٰكِنْ مَّنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ اللّٰهِ ۗوَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمُ اسْتَحَبُّوا الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا عَلَى الْاٰخِرَةِۙ “… tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab yang besar. Yang demikian itu disebabkan karena mereka lebih mencintai kehidupan di dunia daripada akhirat, …” Demikianlah ceramah singkat ini, semoga bermanfaat. Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. *** Baca Juga Teks Ceramah Singkat 5 Keistimewaan Bangun Tidur Sebelum Subuh Terkini

PersiapanSeminar AMA HKBP Regional V di Palembang - 13 Juli 2022. by Administrators. Tuesday, 02 August 2022.

Ceramah di Bulan Ramadhan. Foto dok. yang berisi nasehat agama menjadi salah satu hal yang paling sering diperdengarkan untuk meningkatkan keimanan, khususnya di bulan Ramadhan. Berikut ini adalah contoh materi ceramah Ramadhan yang menyentuh hati yang dapat Anda pahami dan resapi untuk meningkatkan keimanan Ceramah Ramadhan yang Menyentuh Hati Tentang Hikmah KetakwaanMeningkatkan amalan berpahala di bulan Ramadhan menjadi kegiatan yang banyak dilakukan umat Islam. Bagaimana tidak, bulan Ramadhan ini sendiri merupakan bulan yang penuh dengan limpahan rahmat dan ampunan. Hal ini tentunya membuat banyak umat Islam berlomba-lomba untuk memperbanyak kegiatan yang berpahala dan bermanfaat, salah satunya adalah mendengarkan ceramah. Berikut ini salah satu materi ceramah Ramadhan yang menyentuh hati tentang ketakwaan yang dikutip dari buku berjudul Menutur Agama Dari Atas Mimbar yang disusun oleh Sehat Sultoni Dalimunthe 201710-13Ayat Alquran yang membicarakan puasa Ramadhan pada al-Baqarah/2 183-187, ada tiga kata “la’alla” yang sering dijadikan oleh banyak penutur agama sebagai kunci untuk mengatakan tujuan dari puasa Ramadhan. Pertama, “la’allakum tattaqûn” agar kalian bertakwa. Kedua, la’allakum tasykurun agar kalian bersyukur”. Terakhir, “la’allakuhum yarsyudun” agar mereka selalu berada dalam kebenaran. Yang pertama, yaitu “la’allakum tattaqûn” dinilai lebih sentral dan pada setiap khutbah Jum’at, pesan tersebut menjadi ayat-ayat Alquran menurut Quraish Shihab tidak pernah selesai, selalu dinamis. Hari ini takwa kita baca, esok lusa kita baca lagi, maknanya bisa berkembang dan bahkan berubah. Dalam konteks inilah, dirasa masih tetap perlu membicarakan tema takwa. Ketakwaan sering dihubungkan dengan surga. Disebutkan, orang bertakwa itu masuk surga, surga itu dipersiapkan untuk orang bertakwa, terdapat dalam Ali Imrān/3 133, al-Ra’d/1335, al Furqān/2515, dan Muḥammad/4715. Surga diwariskan untuk orang bertakwa terdapat dalam Maryam/19 63. Surga didekatkan kepada orang bertakwa, terdapat dalam asy-Syu’arā26 90, Qaf/5031. Orang bertakwa dibawa masuk ke dalam surga, terdapat dalam al-Zumar/39 73. Hanya sekali surga disebutkan dipersiapkan untuk orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya, dalam al-Ḥadīd/5721. Secara khusus dalam al Mu’minūn/2311, disebutkan bahwa orang-orang beriman al mu’minun sebagai pewaris surga firdaus. Nurcholish Madjid menyimpulkan inti takwa dari al Ḥadīd/57 ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌArtinya “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas Arasy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” Inti takwa itu menurut Cak Nur kalimat dalam ayat di atas, وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ Allahَ bersamamu dimanapun kamu berada. Selanjutnya ia berkata bahwa maknanya “kesadaran yang sangat mendalam bahwa Allah selalu hadir dalam hidup kita” omnipresent. Takwa ialah kalau kita mengerjakan segala sesuatu, kita kerjakan dengan kesadaran penuh bahwa Allah beserta kita, Allah menyertai kita, Allah mengawasi kita dan Allah memperhitungkan perbuatan Hamba yang Bertaqwa. Foto dok. lanjut lagi Nurcholish Madjid mengatakan bahwa takwa menghasilkan tindakan yang ikhlas, tulus, dan tanpa pamrih. Dengan takwa juga, berbuat baik bukan karena takut sama orang. Meninggalkan perbuatan jahat juga bukan karena pengawasan orang, tetapi karena dinamika yang tumbuh dalam diri sebagai akibat dari takwa. Disini dapat dipahami bahwa takwa adalah sebab yang melahirkan akibat-akibat kebaikan yang berkualitas paripurna dalam berislam dan beriman. Takwa adalah potensi yang bisa mengaktualkan kebaikan-kebaikan yang ikhlas tingkat tinggi dalam menjalani hidup secara vertikal dan saja buah atau hasil yang dilahirkan dari takwa? Pertama, orang-orang yang bertakwa dalam pengertian al-muttaqûn bukan al-ladzîna attaqaû, adalah orang-orang yang senantiasa berbahagia dan bergembira karena kesadaran mendalam atas kehadiran Allah Yang Maha Sempurna dalam dirinya. Tidak pernah ada masalah dalam dirinya yang tidak bisa diselesaikan oleh yang menyertainya Allah Maha Segalanya. Kebahagiaan dan kesengsaraan, yang silih berganti datang dalam diri kita membuktikan derajat ketakwaan itu. Pada saat berbahagia dan bergembira, menunjukkan bahwa derajat takwa kita sedang baik. Perasaan diri atas kesengsaraan dan kesedihan sebagai bukti bahwa kita sedang keluar dari ketakwaan karena akibat sedang hilangnya kesadaran yang mendalam atas kehadiran Yang Maha al-muttaqûn adalah orang-orang yang “malu tidak berbuat baik”, karena ia sadar bahwa Yang Maha Mulia, Yang Maha Mengetahui apa yang lahir dan batin. Ia sadar secara mendalam bahwa kehadiran Yang Maha Sempurna dalam dirinya sangat menguntungkan dan tidak berhasrat untuk berpisah denganNya. Untuk itulah, ia senantiasa berusaha untuk melakukan amalan amalan sunat sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya. Kegemaran yang ikhlas untuk berbuat baik di luar yang nyata diwajibakan oleh Allah adalah gambaran manusia seperti ini. Dalam hal ini, orang orang yang berzakat dan berinfak karena sesuatu yang wajib tidak lah istimewa, tetapi kita patut iri kepada sekelompok manusia yang selain gemar berzakat dan berinfak, ia juga gemar bersedekah dan berwakaf yang ikhlas dalam penilaian Allah. Kita patut bangga melihat sekelompok manusia, yang dengan cinta, memperbanyak shalat-shalat sunat. Kita wajar mengacungkan jempol, untuk sekelompok orang yang berjihad melakukan puasa-puasa sunat. Kita patut hormat kepada sekelompok orang yang cinta mendermakan pikiran, tenaga, dan bahkan jiwa mereka untuk berbagai kebaikan. Intervensi rasio kita dalam berbuat baik yang tidak diwajibkan oleh Allah dalam pengertian fiqh sebagai bukti tidak begitu tingginya kualitas ketakwaan kita. Hal ini juga mendukung kedudukan kita manusia al-ladzîna ittaqaû. Bertakwa itu adalah dengan hati yang selalu benar, bukan dengan hati yang bermata dua positif dan negative. Dalam tasauf menurut al Qusyairi, untuk berhubungan dengan Tuhan menggunakan komponen qalb, rûh, dan al-muttaqûn yang malu “tidak berbuat baik” dalam maqamnya yang sempuna adalah senang dan hobbi berbuat baik. Senang dan hobbi seringkali dapat dilihat tidak mempersoalkan untung rugi materil. Bukan maksud menjustifikasi hobbi memacing, bagi mereka memancing sebagai kesenangan dan hobbi, dapat tidaknya ikan bisa saja nomor urut sekian. Adakalanya pada diri kita saja, kita tidak berbuat baik, di antara buktinya kata Komaruddin Hidayat, di kala muda, orang bisa menghambur-hamburkan uang walaupun akibatnya mendatangkan penyakit. Makan-minum sesukanya, hingga penyakit mendampinginya. Ketika tua, terbalik, banyak orang menghambur-hamburkan uang untuk mendapatkan kesehatan, mereka rela menghabiskan semua hartanya dan bahkan berutang untuk dapat sehat kembali. Senang berbuat baik pada diri sendiri termasuk menjaga kesehatan umum, kesan saya semua ibadah yang diwajibkan oleh Allah selalu ada hubungannya dengan kesehatan jasmani dan sekaligus kesehatan rohani. Salah satu kesehatan rohani itu adalah kesehatan akal. Nikotin rokok ternyata dapat merusak sel-sel otak. Setiap kali merokok, maka akan ada sel otak yang mati. Sel otak yang miliyaran itu lama kelamaan akan berkurang dengan mengkonsumsi rokok dan juga alkohol. Maka bagi kita yang masih menyenangi kesahatan akal, hendaknya dapat menghentikan budaya buruk tersebut. Ternyata di antara rahasia pintarnya orang-orang Yahudi, mereka sangat peduli dengan kesehatan akal, sehingga mereka secara umum, anti rokok dan alkohol, sekalipun mereka produsen rokok terbesar dan hobi berbuat baik itu, hendaknya mengikuti sistematika yang disebutkan oleh Alquran dalam al-Nisa/436, yaitu kepada orang tua, kerabat dekat, yatim, miskin, tetangga dekat dan jauh, teman sejawat, dan hamba sahaya. Tentu masih banyak lagi yang bisa diuraikan buah dari takwa tersebut, tetapi secara umum dapat dikategorikan pada tiga jenis yang telah disebutkan, yaitu senantiasa berbahagia dan bergembira, malu tidak berbuat baik, senang dan hobi berbuat ceramah Ramadhan yang menyentuh tentang hikmah dari ketakwaan dapat Anda pahami dan resapi untuk memperdalam ilmu agama Anda dan juga meningkatkan keimanan Anda di bulan suci Ramadhan ini. DA
\n ceramah tentang hati manusia
Ceramahmerupakan cara menyampaikan ajaran islam yang dilakukan oleh seorang da'i secara singkat dan padat makna. Dikutip dari buku Merenung Sampai Mati oleh Prie G.S. (2004:154), ceramah dapat menjadi media dakwah yang tidak bisa dianggap remeh.Sebagai kaum muslimin, tentu kita perlu mendengar ceramah yang menyentuh hati untuk siraman rohani. Jika Anda termasuk da'i yang sedang mencari
BANDUNG- Ridwan Kamil membacakan pidato terakhirnya untuk Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di pemakaman Cimaung Bandung. Berikut pidato lengkap Ridwan Kamil untuk Eril yang sangat menyentuh. Ridwan Kamil membacakan pidato perpisahan kepada Eril usai proses pemakaman Eril di Cimaung, Bandung, Jawa Barat, Senin siang (13/6/2022).
CeramahSingkat Tentang Empat Macam Manusia. Kaum muslimin yang Allah Subhanahu wa Ta'ala rahmati, Sesungguhnya kesempurnaan ibadah seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala itu kembali kepada dua perkara yang sangat agung, yakni quwwatul 'ilmiyyah wa quwwatul 'amaliyyah.. Seorang mukmin akan melakukan berbagai bentuk kebaikan, ibadah, dan amal apabila dia memiliki dua landasan Telahmenceritakan kepadaku dari Malik dari Abdurrahman bin Harmalah Al Aslam dari Sa'id bin Musayyab, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
ceramah tentang hati manusia
JPSDM: Jurnal Pengabdian Sumber Daya Manusia Vol. 1 No. 2 Oktober | E-ISSN : 2808-2729 2021 76 PENDAMPINGAN PEMANFAATAN DAN KEAMANAN PENGGUNAAN TANAMAN OBAT BAGI UMKM JAMU SEDUH DAN JAHE MERAH BUBUK DI DESA WISATA CANDISARI, MRANGGEN, DEMAK Suparmi Suparmi1, Suryani 2Yulianti ,3, Abdur Rosyid4, 1,2,3,4Universitas Islam Sultan Agung
Ketiga senantiasa menumbuhkan kecintaan akan masjid sehingga kita dapat benar-benar menemukan ketenangan saat berada di dalamnya. Lagi-lagi itu hanya bisa bermanfaat jika dibungkus keimanan dan kebersihan hati dalam diri seorang muslim." Materi ceramah siang itu diakhiri dengan penjabaran tentang sifat-sifat dari hukum Islam. 5zaMnXp.